1. Surplus atau defisit
adalah akar dari proses pertumbuhan atau kemerosotan ekonomi. Tidak ada pertumbuhan
tanpa surplus. Secara akal budi, pertumbuhan yang bersifat spekulatif tidak ada
(judi, kebetulan atau berkah dukun). Surplus menumbuhkan, dan defisit
memerosotkan.
2. Memilih pola surplus atau pola defisit, bukan persoalan jumlah.
Secara ekonomi, orang tetap dapat hidup dengan penghasilan kecil, dan selalu
merasa masih kurang dengan penghasilan besar. Keinginan konsumsi tidak ada
batasnya. Memenuhi kebutuhan dapat diatur dan dikelola sesuai kemampuan.
3. Perilaku budaya surplus dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga
adalah soal kemauan, kesadaran, sikap, keyakinan, disiplin dan pembiasaan.
Kesadaran keluarga miksin sendiri akan hal ini, merupakan kunci pintu kearah
kebebasan dari belenggu kemiskinan.
4. Tidak ada satu sumber kreditpun yang mau memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang terus menerus menderita rugi, atau keluarga yang
pengelolaan keuangan rumah tangganya terus menerus defisit.
5. Tuhan tidak akan merobah nasib seseorang atau sesuatu kaum
kalau orang atau kaum itu tidak berusaha untuk merobah nasibnya sendiri.
6. Kelompok kecil, dimana anggota sudah saling mengenal dengan
akrab memiliki fungsi yang amat penting dalam rangka: memberi rasa aman, saling
belajar, saling meyakinkan, saling membantu dan saling meneguhkan dalam proses perubahan.
7. Prinsip dan semangat ”menolong diri sendiri dan saling
menolong” hanya dapat diwujudkan dalam kehidupan bersama baik dalam kelompok
kecil yang primer maupun UPK yang memiliki skala lebih luas dan lebih resmi
sebagai organisasi atau lembaga.
8. Fungsi, peranan dan
tugas kelompok kecil dan UPK (kelompok besar) dapat saling melengkapi, saling
menunjang: secara ekonomis, finansial dan sosial guna meningkatkan sikap,
pengetahuan dan ketrampilan setiap orang anggotanya dalam membangun masa depan keluarganya
yang lebih makmur dan adil.
9. UPK sebagai lembaga keuangan pedesaan dapat
merangsang tumbuhnya usaha ekonomi produktif perorangan maupun badan usaha di
pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar